Sesuai dengan buku Nota Keuangan yang disampaikan kepada DPRD Kabupaten Bungo, terlihat bahwa Pendapatan Daerah dari sebelum perubahan sejumlah Rp724,67 milyar lebih bertambah sejumlah Rp43,60 milyar lebih sehingga menjadi Rp768,28 milyar lebih. Penambahan pendapatan sejumlah Rp43,60 milyar tersebut merupakan akumulasi dari pengurangan dan penambahan target dari tiga jenis pendapatan daerah. Ketiga jenis pendapatan daerah tersebut adalah :
- Pendapatan Asli Daerah (PAD) semula Rp75,26 milyar lebih berkurang Rp3,41 milyar lebih sehingga menjadi Rp71,85 milyar lebih. Pengurangan tersebut terdapat pada Retribusi Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan.
- Dana Perimbangan semula Rp582,04 milyar lebih bertambah Rp16,09 milyar lebih sehingga menjadi Rp598,14 milyar lebih. Penambahan target tersebut terdapat pada Bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak dari Pemerintah Pusat.
- Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah semula Rp67,36 milyar lebih bertambah Rp30,91 milyar lebih sehingga menjadi Rp98,28 milyar lebih. Penambahan target tersebut merupakan akumulasi dari pengurangan dan penambahan target anggaran. Pengurangan target terdapat pada pendapatan hibah sejumlah Rp23,96 milyar lebih, penambahan target terdapat pada dana penyesesuaian sebesar Rp54,01 milyar lebih, dan bantuan keuangan dari Pemeringah Provinsi Jambi sebesar Rp873,42 juta lebih.
- Belanja Tidak Langsung semula Rp435,37 milyar lebih bertambah Rp40,97 milyar lebih sehingga menjadi Rp476,35 milyar lebih. Penembahan tersebut merupakan akumulasi dari pengurangan dan penambahan anggaran pada beberapa jenis belanja, yaitu Belanja Pegawai bertambah sebesar Rp.42,96 milyar lebih, belanja subsidi bertambah Rp94,24 juta lebih, belanja hibah bertambah Rp7,94 milyar lebih, bantuan sosial bertambah Rp2,75 milyar lebih dan belanja tidak terduga berkurang Rp12,78 milyar lebih.
- Belanja Langsung semula Rp295,44 milyar lebih bertambah Rp60,96 milyar lebih sehingga menjadi Rp356,40 milyar lebih. Penambahan tersebut terdapat pada jenis belanja pegawai Rp4,15 milyar lebih, belanja barang dan jasa Rp18,35 milyar lebih dan belanja modal bertambah Rp38,44 milyar lebih.